Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode disc diffusion (tes Kirby-Bauer) terhadap bakteri Staphylococcus aureus danmetode maserasi dan hasil penyariannya kurang sempurna. Menggunakan Metode Maserasi. ac. ) SEBAGAI BAHAN KAPSUL OKRA Nama Mahasiswa : 1. Metode ekstraksi secara maserasi dipilih karena cara pengerjaan dan peralatannya yang sederhana, tidak menggunakan pemanasan sehingga dapat mencegah terjadinya penguraian zat aktif yang terkandung dalam sampel akibat pengaruh suhu dan senyawa yang tidak tahan pemanasan (Sa’adah et al. Cara ini merupakan salah satu cara ekstraksi, dimana sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan air (pelarut nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi. Metode maserasi dapat digunakan pada semua tumbuhan yang akan dijadikan sebagai obyek preparat. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan suhu (29±1°C, 40±2°C, 50±2°C) dan waktu (36 jam, 48 jam, 60 jam) sesuai perlakuan. aureus menggunakan metode difusi agar, dengan seri konsentrasi 1000; 500; 250; 125; dan 62,5 µg/disk. Salah satu metode uji aktivitas antioksidan yang sering digunakan adalah metode DPPH (2,2. Jenis ekstraksi dingin adalah maserasi dan perkolasi. 2016; 3(3) : 2407 -2354. menggunakan pengayak dan ditimbang berat serbuk yang diperoleh (13). 3. Proses maserasi dilakukan dengan merendam 150 gram simplisia dengan 1,5 liter etanol 96% dalam toples kaca. 07. 41 gr of methanol extract. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukanflavonoid yang lebih banyak pada metode maserasi dikarenakan terdapat golongan senyawa flavonoid yang tidak tahan panas dan mudah teroksidasi pada metode sokletasi. Ekstrak daun kirinyuh (Chromolaena odorata L. menggunakan metode maserasi. Ini karena kelarutan senyawa tertentu dalam pelarut yang diberikan dapat dikontrol sesuai dengan sifatnya. Metode maserasi merupakan ekstraksi yang paling mudah, murah dan cukup efektif serta mencegah kerusakan ekstrak yang biasanya dapat terjadi pada ekstraksi dengan metode panas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L. Gel dengan basis Na-CMC dibuat 4 formula yaitu: gel tanpa ekstrak (F1), gel. Menggunakan campuran aneka lemak (sapi, kambing, babi dll. ada. Diperlukan metode ekstraksi dan. 4. 4. 2. Maserasi. Alat perkolasi sendiri bisa dibedakan menjadi 3 jenis jika. Hasil maserasi dipekatkan kemudian diuji aktivitas antioksidan dan. (2004), menyatakan bahwa metode sokletasi merupakan metode terbaik untuk memperoleh hasil ekstrak yang banyak dan juga Maserasi dilakukan dengan merendam sampel selama 3-5 hari. 2. Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Proses maserasi sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena selain murah dan mudah dilakukan, Maserasi merupakan proses perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada temperatur ruangan. Karena jika menggunakan pemanasan dapat membuat kadar flavonoid berkurang. Secara teknologi maserasi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. 17. Penggunaan metode ekstraksi yang dilakukan bergantung pada beberapa faktor yaitu tujuan ekstraksi, nisbah ekstraksi, karakteristik komponen yang akan diekstraksi, dan karakteristik pelarut yang digunakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan metode ekstraksi maserasi dan digesti terhadap kadar total fenolik. Pengertian teasing adalah menguraikan untuk dapat memisahkan komponen suatu jenis jaringan maupun organ (Pramana, 2003). A2B2C2 = metode Maserasi pada bagian Axial dengan pelarut Etil asetat. Kenapa maserasi menggunakan pelarut etanol? Pelarut yang digunakan dalam maserasi adalah etanol 70%, yang bertujuan untuk menarik semua komponen kimia di dalam rimpang bangle, karena pelarut etanol merupakan pelarut universal yang dapat menarik senyawa-senyawa yang larut dalam pelarut non polar hingga polar dan memiliki. Selanjutnyamenggunakan peralatan yang rumit. PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKLETASI TERHADAP KADAR PIPERIN . Residu diremaserasiMaserasi merupakan metode yang digunakan untuk memperkirakan waktu kematian janin melalui tanda-tanda yang tampak pada kulitnya, mulai dari warna hingga tekstur. Hasil KLT yang telah disemprot dengan pereaksi H2SO4 34 19. Botol maserasi menggunakan botol berwarna gelap supaya memaksimalkan proses ekstraksi dan melindungi senyawa aktif yang terkandung didalam serbuk agar tidak terkena langsung terhadap cahaya. Hannah Hannah. Metode ekstrasi maserasi dan perkolasi Oleh anisa fitri by anisa0fitri-12. Hasil literatur review Teffu, dkk. Menggunakan Metode DPPH (2,2 -difenil -1pikrilhidra zil). Metode maserasi ekstrak daun jati belanda menunjukkan kadar fenolik dan flavonoid lebih tinggi dibandingkan dengan metode perebusan (Nuri et al. Oleh karena itu, peneliti tertarik meneliti MENGGUNAKAN METODE MASERASI Yuni Evama, Ishak*, Novi Sylvia Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Kampus Utama Cot Teungku Nie Reuleut, Muara Batu, Aceh Utara – 24355 Korespondensi: 0813 6290 8162, ishak@unimal. Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 40-50 C. Senyawa standar flavonoid yangal-Kimiya, Vol. 80% dengan maserasi selama 24 jam, sedangkan total fenolik tertinggi pada konsentrasi etanol 40% dan waktu maserasi 8 jam. Serbuk daun Orthosiphon stamineus Benth. Rendemen ekstraksi alga merah menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol diperoleh sebesar 15,59%. 29. Tahap penelitianWight) yang diekstrak menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi menunjukkan bahwa ekstrak tunggal jati belanda, jambu biji, dan salam mempunyai aktivitas antioksidasi yang tinggi yaitu berturut-turut sebesar 77,44%;. Selama proses maserasi dilakukan proses pengadukan setiap 4 jam sekali selama 5 menit. dilakukan ekstraksi, dilakukan pemekatan menggunakan rotary evaporator dengan suhu di bawah 60 C. et al. Se-mentara itu, waktu maserasi yang akan. , 2018). maserasi terhadap rendemen, kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor. Al-Waqi’ah ayat 28. Tahapan penelitian ini adalah preparasi sampel, ekstraksi sampel dengan metode maserasi dan sonikasi. rusak karena pemanasanan. M. Setelah dilakukan maserasi, kemudian disaring menggunakan corong Buchner dan alat vakum. Serbuk daun matoa ditimbang masing masing 50 gram dan ditambahkan pelarut dengan perbandingan bahan dan pelarut 1:10 selanjutnya didiamkan selama 2 x 24 jam. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan secara terus-menerus. Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak jahe merah adalah dengan cara simplisia jahe dimaserasi bertingkat menggunakan pelarut n- heksan, etil asetat dan etanol. Metode maserasi merupakan metode yang sederhana namun tidak efisi-en dalam penggunaan pelarut dan waktukulit biji kakao sebagai sumber antioksidan serta untuk menentukan suhu dan waktu maserasi terbaik dalam menghasilkan ekstrak kulit biji kakao sebagai sumber antioksidan. R. metode sokletasi menggunakan pelarut kloroform dan tahap kedua maserasi dengan etanol 70%. Proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol dan etil asetat, dengan rasio sebagai berikut : E1= etil asetat : etanol (0:1), E2 = etil aetat : etanol (1:0), E3= etil asetat : etanol (3 : 2), E4 = etil asetat : etanol (4 : 1); waktu ekstraksi : 5 jam (T1) dan 6 jam (T2), rasio pelarut dan gambir tetap yaitu 1:2. 1. rotary vacuum evaporator. Dengan pemanasan akan diperoleh keuntungan antara lain : a. Proses pengerjaan dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam pelarut. Keseksamaan ditentukan dengan metode keterulangan (repeatibility). bahwa kadar fenolik dari ekstraksi maserasi sebesar 0,312 mg/g atau 312,420 mg/kg, sedangkan kadar Fenolik dalam ekstrak etanol 75 % pada tongkol jagung dengan metode ekstraksi refluks sebesar 0,397 mg/g atau 396,768 mg/kg. 2. Mill. )simplisia. Kedua metode memfasilitasi ekstraksi zat yang diinginkan dari. menggunakan cairan maserator. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian alat refdas ini adalah gelas kaca Pyrek dan plastik polyetilen. Hasil uji penapisan fitokimia terhadap ekstrak rimpang kunyit dengan teknik remaserasi dan maserasi keduanya sama-sama mengandung. Sampel bunga dan daun patikala dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Maserasi merupakan proses perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada temperatur ruangan. Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai. Ekstraksi senyawa Δ9-tetrahidrokanabinol menggunakan variasi pelarut dan waktu. 2007), dan supercritical CO 2 (Puengphian dan Sirichote 2008). Alasan inilah yang mendorong para pelaku industri untuk meningkatkan pendapatan perusahaan mereka melalui produksi ekstrak temulawak. Perbedaan utama dengan maserasi terdapat pada pola penggunaan pelarut, dimana pada maserasi pelarut hanya di pakai untuk merendam bahan dalam waktu yang cukup lama,. Koirewoa YA, Fatimawali ,Wiyono I. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Nurulmeida 4620. ini menggunakan pelarut organik yang harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas. menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Di sisi lain, perkolasi melibatkan penyaringan melalui bahan berpori. Maserat. Ekstrak. Maserasi. menggunakan pelarut etanol-air. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Sampel direndam hingga volume pelarut berada pada 1 cm di atas sampel dan perendaman dilakukan selama 1x24 jam. 6 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Kelebihan metode maserasi adalah alat dan cara yang digunakan sangat sederhana, dapat digunakan untuk analit baik yang tahan terhadap pemanasan maupun yang tidak tahan dengan pemanasan (Leba 2017). 2. Alasan lain menggunakan metode B. menggunakan alat penggiling yang dilengkapi denga ayakan berukuran mesh 90 sehingga didapatkan simplisia serbuk. Pengaruh waktu maserasi terhadap rendemen yang diperoleh dinyatakan dengan persamaan y 2= 2,16 x + 2,92 dengan R = 0,82. Analisis kualitatif senyawa kimia dengan eluen tertentu dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk menentukan kelompok senyawa aktif dalam ekstrak. cara dingim yaitu metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Metode infundasi Merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam air pada suhu 90 O C selama 15 menit. Berdasarkan hasil penelitian untuk metode maserasi, diperoleh nilai rendemen pada interval 12. 2) Metode Perkolasistatistik (Anova) dengan menggunakan software SPSS versi 12. Penelitian ini menggunakan penyari etanol 96%. didapat. Hasildengan metode maserasi. Penelitian ini meliputi ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan identifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu tanin yang diuji menggunakan metode fitokimia. Metode tersebut dipilih karena mudah dan sederhana. pert. Metode ekstraksi yang terbaik yaitu metode yang mampu. id Abstrak Tanaman Serai Dapur (Cymbopogon citratus) adalah tanaman penghasil minyak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. 400 g of avocado leaves macerated with methanol solvent yield 53. 4. et al. Ekstrak temulawak dapat diperoleh melalui ekstraksi sederhana, ekstraksi khusus dan perendaman rajangan atau bubuk temulawak ke dalam air panas. Alasan menggunakan metode maserasi karena maserasi dapat menarik semua metabolit sekunder yang tidak tahan terhadap pemanasan, sedangkan metode refluks dapat membantu proses difusi pelarut ke dalam dinding sel tumbuhan sehingga penarikan senyawa lebih maksimal. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin meneliti ekstrak daun Soyogik dengan menggunakan pelarut yang lain. Preparat maserasi selalu digunakan pada batang-batang tumbuhan karena batang tumbuhan lebih variatif dalam bentuk sel. dibuat pada : 2016. 5 Tujuan menggunakan metode maserasi ialah untuk menghindari penguapan atau kerusakan zat yang tidak tahan panas . Apr 4, 2014 · Alasan menggunakan pelarut etanol 96% yaitu untuk menghasilkan ekstrak yang kental (murni) sehingga mempermudah untuk proses identifikasi. kandungan senyawa tersebut dapat dioptimalkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai. Analisis lebih lanjut menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa komponen utama minyak atsiri yang diperoleh dari jahe adalah citral dan β-citr a. Pada proses ekstraksi, bubuk teh putih dicampurkan dengan tiga jenis pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang berbeda secara berturut-turut yaitu, n. Setiap ekstrak dilakukan analisis kromatografi lapis tipis silika gel GF 254 menggunakan eluen heksana:etil asetat (9:1), dan dilanjutkan dengan uji penangkapan radikal bebas DPPH. Mempelajari intensitas warna antosianin yang diekstrak dari kelopak bunga dadap merah yang didapatkan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Selain itu keuntungan dari metode maserasi juga yaitu prosedur dan Metode ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi. Pada saat maserasi dilakukan pengadukan setiap 24 jam sekali selama 5 menit. Ekstraksi dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam sampel. 3 μg/mg. Sampel di maserasi bertingkat dengan pelarut N-heksan dan Etanol 96%. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etil. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 96 %. Setelah dielusi, lempeng KLT kemudian dilihat dibawah lampu UV 254 dan 366 nm dan selanjutnya. Dilihat dari strukturnya senyawa kuersetin yang ada dalam daun miana (Plectranthus scutellarioides (L. Hasil uji aktivitasAnalisa perlakuan terbaik ekstrak methanol Eucheuma cottonii menggunakan metode multiple atribute Zeleny. mangga Val diekstraksi dengan metode soxhlet dan maserasi menunjukkan bahwa metode destilasi yang Pemilihan metode maserasi pada penelitian ini dikarenakan senyawa katekin rentan terhadap panas sehingga tidak baik menggunakan metode soxhlet. Proses ekstraksi maserasi pada umumnya menggunakan pelarut organik. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat. Maserasi dilakukan menggunakan pelarut n-Heksan, kemudian dimaserasi kembaliAlasan lain menggunakan metode maserasi yaitu karena metode maserasi merupakan metode yang sederhana, mudah, dan tanpa melalui proses pemanasan, sehingga kemungkinan rusaknya komponen senyawa kimia yang akan diuji dapat diminimalisir. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol 96%. Aktivitas antioksidan daun pegagan yang telah diteliti dalam penelitian sebelumnya menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol menunjukkan bahwa daun pegagan memiliki nilai IC50 sebesar 481,64 ppm (Wientarsih et al. menggunakan pelarut etanol 70% pada suhu ekstraksi 40°C, 50ºC dan 60ºC. dimulai dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan 96%. 1. Alasan menggunakan pelarut etanol 96% yaitu untuk menghasilkan ekstrak yang kental (murni) sehingga mempermudah untuk proses identifikasi. Tahap Maserasi dilakukan selama 4 x 24 jam, setiap 24menggunakan metode maserasi elektrosintesis pelarut air dengan nilai IC₅₀ yaitu 32,53 ppm, sedangkan aktivitas antioksidan terbaik pada simplisia induk kunyit yaitu menggunakan metode maserasi konvensional pelarut etanol dengan nilai IC₅₀ yaitu 28,8470. maserasi dikenal juga dengan preparat teasing. antioksidan sampel menggunakan metode DPPH secara spektrofotometer UV-Vis. Rancangan analisis ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. 39 disebut. Penelitian ini menggunakan penyari etanol 96%. 1 Metode Maserasi Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Selain itu juga dilakukan pengadukan secara berkala untuk menghomogenkanPerbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L. Penelitian ini membandingkan metode ekstraksi maserasi dengan metode ekstraksi sokletasi terhadap kandungan fenolik total dalam ekstrak etanol 96% daun kersen (Muntingia calabura). 3) Rafika Sari, Mutiara Muhani, Inarah Fajriaty Daun Aquilaria microcarpa Baill Pengecilan ukuran daunMengapa maserasi menggunakan etanol 96%? Metode tersebut dipilih karena mudah dan sederhana. 2 Juni 2020. Metode maserasi adalah suatu proses merendam sampel dengan menggunakan pelarut. Kesimpulan: Metode ekstraksi yang dapat mengekstraksi flavonoid dalam daun ramania secara optimal adalah metode maserasi. 4. (2008) menyatakan total flavonoid daun Potentilla Atrosanguine pada metode sokletasi 20,8±0. Makasih . Maserasi adalah metode ekstrasi dengan prinsip pencapaian kesetimbangan konsentrasi, menggunakan pelarut yang direndamkan pada simplisia dalam suhu kamar, bila dibantu pengadukan secara konstan maka disebut maserasi kinetik. 1 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan metode percobaan. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Kenapa perlu dilakukan Remaserasi? Remaserasi dilakukan dengan tujuan untuk menarik kandungan senyawa yang masih tertinggal pada saat maserasi pertama. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Prinsipmaserasi modifikasi metode Hammers Smith dan Pratt (1978) dalam Tensiska (2000) serta Handayani (2005). Tabel 1. Alasan lain menggunakan metode maserasi yaitu karena metode maserasi merupakan metode yang sederhana, mudah, dan tanpa melalui proses pemanasan, sehingga kemungkinan rusaknyamenggunakan sinar UV dan bisa dideteksi menggunakan reagen Folin-Ciocalteu [8]. Selama proses pencampuran ini, terjadi pemutusan ikatan hemiasetal dalam komponen isoflavon glikon (polar/terikat gula) sehingga gugus glikosida (gula) dalam komponen glikon. F. Adapun maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan. In J. dilakukan maserasi dengan menggunakan etanol 96% teknis dengan perbandingan 1 : 20 ( 100 gram serbuk daun talas dimaserasi dengan 2000 mL etanol 96%) selama 72 jam. Metode ekstraksi yang paling kon-vensional adalah maserasi atau pe-rendaman. platensis. Ekstraksi secara dingin terdiri dari metode maserasi dan metode perkolasi. menggunakan metode difusi, metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan. menggunakan metode ekstraksi maserasi selama 24 jam dan tanpa pemanasan, maka diperoleh nilai absorbansi ekstrak buah senduduk akar yang dapat dilihat pada Tabel 1,2 dan 3. Alasan pemilihan pelarut ini dikarenakan mudah didapatkan, mampu menarik senyawa yang bersifat polar dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Yuswi, 2017), hasil Pembahasan maserasi. A2B2C3 = metode Maserasi pada bagian Axial dengan pelarut Metanol. , 2013). Metode: Serbuk rimpang kunyit diekstraksi dengan 2 cara yakni maserasi dan sokletasi. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandungSemua fraksi ditetapkan kadarnya menggunakan metode KLT-densitometri dengan isolat alfa mangostin 0,84% b/v. Metode ekstraksi terbaik yaitu. Alasan menggunakan pelarut etil asetat sebab dapat melarutkan senyawa-senyawa seperti beberapa alkaloid, flavonoid, monoglikosida, glikosida (Syahri, 2016).